Sejarah Desa Tani Harapan

18 Juni 2025
Administrator
Dibaca 82 Kali

Sejarah dan Perkembangan Desa Tani Harapan

Desa Tani Harapan merupakan satu dari delapan desa di Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Awalnya, wilayah ini adalah hutan lebat di dusun Batuah RT 08, Desa Loa Janan Ulu, seluas sekitar 3.593 hektar.

Awal Pemukiman dan Kemunculan Dusun

Sekitar tahun 1979, seorang perantau dari Sulawesi Selatan bernama almarhum H. Patiroi bin H. Marang mulai menetap dan membuka lahan. Kehadiran beliau menarik kedatangan keluarga dan kerabat dari kampung halamannya. Pada tahun 1981 populasi RT 08 terus bertambah dan warga mulai mengembangkan usaha pertanian lada.

Alm H. Patiroi bin H. Marang (Pembuka Kampung Desa Tani Harapan)

Pada 1983, Dusun Tani Harapan resmi terbentuk dengan pembagian wilayah menjadi tiga RT (08, 09, dan 10) berdasarkan pertumbuhan jumlah penduduk.

Asal-usul Nama “Tani Harapan”

Penamaan dusun ini melalui musyawarah para tokoh pendiri, termasuk H. Patiroi, H. Haddist, dan Utas Jalil (Puannangka), yang sepakat menyebutnya “Tani Harapan” — menggambarkan semangat petani yang penuh harapan akan masa depan yang lebih baik.

Membangun Fasilitas dan Pengukuhan Desa

Semangat gotong royong yang dibawa dari Sulawesi Selatan terlihat saat warga membangun tempat ibadah, Masjid Riyadhu Sholihin, yang dibiayai swadaya sejak 1984.

Pada tahun 2000, Bupati Kutai Kartanegara, Prof. Dr. Syaukani H.R., meresmikan masjid tersebut. Ia menilai dusun telah memiliki elemen pendukung—bangunan, fasilitas pendidikan, dan jumlah penduduk—yang cukup untuk menjadi desa mandiri. Pidato itu memacu warga mempercepat proses administratif menuju pengakuan desa.

Dua tahun kemudian, pada 2002, pengajuan formal dimulai. Akhirnya pada 2003 Dusun Tani Harapan resmi menjadi desa definitif. Kepala desa pertamanya, H. Palile, memimpin selama dua periode (2003–2009 dan 2009–2015), diikuti Penjabat Amang.SH (2015–2016), kemudian Ismail menjabat sejak 2016. 


Ringkasan Garis Waktu

Tahun Perkembangan Utama
1979 Mulai pemukiman oleh H. Patiroi
1981 Populasi tumbuh, usaha lada
1983 Pembentukan Dusun Tani Harapan (RT 08–10)
1984 Gotong royong mendirikan masjid
2000 Peresmian masjid oleh Bupati dan dorongan menjadi desa
2002 Proses administrasi awal
2003 Resmi menjadi Desa Tani Harapan

Refleksi dan Tantangan Ke Depan

Perjalanan Desa Tani Harapan mencerminkan kekuatan kolaborasi dan ketekunan masyarakat pedesaan. Dari pembukaan lahan hingga pengembangan fasilitas, semuanya dilakukan atas landasan semangat bersama. Kini, tantangan selanjutnya adalah memperkuat infrastruktur pendidikan, kesehatan, dan ekonomi desa agar semakin mandiri dan maju.


Penutup
Desa Tani Harapan bukan sekadar nama. Ia adalah simbol harapan petani yang diperjuangkan sejak kelahiran dusun, hingga menjadi desa yang mandiri. Semoga cerita ini dapat menginspirasi semangat gotong royong dan pengelolaan desa lainnya. Kritik dan masukan sangat kami hargai untuk perbaikan artikel selanjutnya.

Dokumentasi Desa Tani Harapan :